Pages

Jan 15, 2014

BUNGA BANK




SISTEM PERHITUNGAN BANK
 

            Banyak Cara Untuk menghitung Suku Bunga. Dulu, Pada Saat Krisis Moneter Menghantam Perekonomian Kita, banyak NASABAH KREDIT yang " PINGSAN " karena Angsuran Bulanannya Tiba - Tiba Meroket Berlipat GANDA. Banyak Nasabah yang mengaku bangkrut dan tidak meneruskan Angsurannya.

    Itu karena Kredit memakai Sistem suku Bunga mengambang (Floating Interest Rate). Pihak Bank Aman, karena Berapa pun Cost Of Money, mereka Tak Akan Rugi. Tapi Bagi Nasabah, pasti akan jadi " BOM WAKTU " kalau Tiba - Tiba suku bunga naik tajam.
    Belakangan Ini, Cara menghitung bunga semakin bervariasi. Banyak bank Menawarkan Sistem Flat Rate & Fixed rate. Ada juga yang Murni mengambang (Biasanya Setelah Tahun Pertama). Bagi Kita, PENTING untuk Memahami bagaimana sistem perhitungan bunga, agar tak menyesal di kemudian hari.


1. Suku Bunga FLAT (FLAT Interest Rate)

    Perhitungan Suku Bunga Flat Relatif Sederhana. Jumlah utang diklaikan suku Bunga, lalu dikalikan lagi dengan masa pinjamannya, lantas dibagi rata dengan masa cicilannya. Misalnya pokok Pinjamannya Rp. 100.000.000,- dengan Suku Bunga 10% Per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Maka Besarnya Angsuran adalah = Rp. 100.000.000,- x 130% di bagi 36 Bulan = Rp. 3.611.111 / Bulan. Sistem Flat Jga sangat Mudah dihitung Total biaya Bunganya. Untuk kasus Di ATAS, total biaya Bunganya adalah: 10% x 3 tahun x Rp. 100.000,- = Rp. 30.000.000,-

   Angsuran bersifat tetap dari bulan kebulan, dan bunga dihitung dari besarnya pokok Pinjaman. Sistem ini terasa merugikan NASABAH, karena biaya bunganya dihitung dari besarnya pokok pinjaman di awal kredit. Bukan Dihitung dari sisa Pokok Pinjaman. LEASING kendaraan bermotor banyak yang menggunakan sistem bunga flat.


2. Suku Bunga Efektif

   Suku bunga efektif merupakan kebalikan dari sistem suku bunga flat. BIAYA Bunga dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman. Jadi, komposisi antara pokok pinjaman dan biaya bunga akan berbeda dari bulan ke bulan. Biasanya pada tahun - tahun awal, Biaya Bunga jauh lebih tinggi dari pokok pinjaman. tapi mendekati Jatuh tempo Pelunasan, porsi Biaya Bunga akan mengecil dan cicilan pokoknya semakin membesar. Sistem Ini Sangat COCOK bagi anda yang tidak memiliki rencana untuk melunasi pinjaman sebelum Waktunya.

3. Suku Bunga Mengambang (Floating Interest rate)

   Disebut Suku Bunga mengambang karena didasarkan pada suku Bunga dipasar uang domestik maupun internasional (SIBOR/LIBOR). SIBOR Singkatan dari Singapore Inter-Bank Offered Rate, Dan LIBOR adalah Singkatan dari London Inter-Bank Offered Rate. Bank - bank di Indonesia banyak yang menggunakan suku Bunga SBI (Sertifikat bank Indonesia) Sebagai patokan suku bunga mengambang.

  Bagi Bank, Suku Bunga Mengambang cenderung Mengamankan Risiko mereka. Spread Atau Selisih antara Cost oF Money dan suku Bunga Kredit dapat "diAmankan" pada Kisaran yang Mereka kehendaki. bagi Nasabah, Suku Bunga mengambang memerlukan kecermatan dalam mengamati Perkembangan. Ada Bank - bank tertentu yang OGAH menurunkan Suku Bunga Kreditnya, Walaupun Suku Bunga SBI terus menurun. Ini Sudah bertentangan Dengan Prinsip SUku Bunga mengambang Itu Sendiri.


4. Suku Bunga TETAP (Fixed rate)

   Suku Bunga Fixed berarti suku Bunga Dipatok Pada tingkat tertentu selama masa kredit.
Perhitungan besarnya bunga yang harus dibayar selalu menyesuaikan dengan Hutang POKOK. Otomatis, sejalan dengan Makin menurunnya Pokok HUTANG, Makin Menurun PULA pembayaran Bunganya.


   Penting bagi Anda Untuk menanyakan kepada Pihak bank, Sistem perhitungan Bunga Seperti apa yang mereka Gunakan. Seandainya menggunakan Bunga mengambang, berapa tenggang Waktu (TIME Lag) yang rata-rata Diperlukan pihak bank Untuk menaikan atau menurunkan Suku Bunga. Pengalaman masa lalu menunjukan, Walaupun SBI Menurun, tetapi Perlu Waktu 3-6 Bulan bagi Pihak BANK untuk menurunkan suku Bunga. tapi kalau suku Bunga SBI naik, waktu yang diperlukan untuk menaikan suku bunga tidaklah sepanjang itu. paling-Paling hany 1-2 Bulan.

   Apa Pun Sistem yang Di pakai, Gunakanlah pendekatan Suku Bunga yang realistis sehingga Bisa menghitung Total kas keluar hingga kredit Lunas. TOTAL kas keluar tersebut, Setelah dikurangi dengan pokok Pinjaman, Merupakan Besarnya nominal biaya BUNGA yang harus di tanggung. Apa pun Sistemnya Yang Digunakan, Pstikan Arus keluar (Cash OutFlow) tidak terlalu banyak menguras kantong ANDA. 




0 komentar:

Post a Comment

PERUMAHAN MURAH